Khusyuk

Sulitnya menjadikan kata Khusyuk dalam beribadah. Segala cara, segala tips, segala referensi dilakukan, dicoba, kadang berhasil diawal, setelah itu blasssss.

Sampai akhirnya, ya sudahlah, mencoba fokus dengan keharusan menjalankan saja.

Sampai saya berpikir, apa yang Ia harapankan ketika saya beribadah untukNya?

Karena secara logika Dia tidak butuh aku, Dia pemilik segalaNya.

Apa yang paling tinggi dan yang paling ditakutkan oleh manusia yaa? KetidakberadaanNya?

Eeemmmmmm mungkin Dia hanya ingin itu. MengingatNya dalam semua yang kita lakukan…kita pikirkan.

Saya pernah pada suatu waktu takut akan kehilangan diri, kehilangan ingatan akan Dia, akan diri, akan semua yang Dia berikan.

Saya rela melepaskan yang tadinya saya genggam erat agar saya kembali “waras” untuk kembali mengingatNya. Di sisi lain saya tau, ingat atau hilangnya juga kehendakNya. Ini hanya penegasan akan jalan yang saya pilih.

Suatu saat ketika beryoga, ketika detak jantung lumayan meningkat dan adanya pose asanas mulai menantang, perlu fokus dan nafas untuk terus melakukan asana. Tapi ketika itu dilakukan dengan mata tertutup??? Fokus ke titik mana? Liat kemana?

Yaaa ke mana lagi kalau bukan ke diri! Ke bagian diri yang mana?

Ya dirimu Dy!

Saat itu saya mulai sadar untuk mendengar instruksi, mengingat asana dan melakukan semampu saya, tanpa melihat guru, tanpa melihat teman, hanya “melihat” dan merasakan diri saya sendiri.

Saat itu saya merasa hadir untuk diri sendiri, saya merasa penting untuk sadar akan diri, saat itu, detik itu.

Mudah? Ya engga! Hehehe, secara fisik saja sulit melakukan dengan mata tertutup, apalagi keseimbangan, untuk mengangkat 1 kaki sejengkal sajaaa susah.

Kembali pada Khusyuk. Akhirnya saya merasa itu hidayahNya. KehendakNya lah yang menentukan kepada siapa diberikan. Saat ini saya hanya berusaha untuk melakukan apapun dengan mengingat.. “Saat ini! Detik ini!” dalam hal apapun. Beribadah. Bekerja. Berjalan. Berbicara. Berpikir. Makan. Minum dan yang lainnya.

Dan tetap berdoa pastinya, insya Allah hidayah Khusuk itu datang.

Leave a comment